NAMA
; DODO PRASTYOKO
PRODI/KELAS ; PGSD
SI kelas D
NIM
;12.0305.0170
TUGAS
Mata kuliah : teori belajar dan
pembelajaran SD
1.
Jelaskan pengertian, tujuan, dan fungsi teori
tabularasa ?
·
pengertian
seorang filsafat dari inggris yang bernama john locke
(1638-1704) mengatakanteori tabularasa, yakni anak lahir di dunia bagaikan
kertas putih yang bersih, anak “kertas putih” akan mempunyai “tulisan” karena
pengaruh lingkungan, pembawaan (dari orang tua) tidak di pentingkan pengalaman
di peroleh anak melalui hubunganya dengan lingkungan.
“ilmu pendidikan, sumitro dkk, tahun 1998, hal 99”
·
Tujuan
Supaya pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan
kepada anak-anak dan akan diterima anak sebagai pengalaman. Pengalaman tersebut
akan membentuk tingkah laku, sikap, serta watak anak sesuai dengan anak yang
diharapkan.
“ilmu pendidikan, sumitro dkk, tahun 1998, hal 5”
·
Fungsi
Mendeteksi siswa yang telah dan belum meenguasai
pembelajaran, tujuan dengan cara melakukan pengayaan atau remidial.
ü Ketepatan materi yang di berikan
ü Ketepatan materi yang di sampaikan
“aderusalina, tanggal 05-11-2007”
2.
Jelaskan langkah – langkah dan evaluasi teori tabularasa ?
·
Langkah-langkah
1.
mengamati hal-hal yang ada di luar manusia
2.
mengingat apa yang telah di amati lalu di hafalkan
3.
berfikir yaitu mengolah bahan-bahan yang telah di peroleh
dan di timbang-timbang untuk diri sendiri
“landasan pendidikan, prof. Dr. Made pidarta (1997;113)”
·
evaluasi
ü pandangan locke dalam filsafah dan pendidikan mempunyai pengaruh dalam
selanjutnya, sekarang hanya bergantung pada faktor luar pendidik dan sesuai
lingkungan.
ü Kritik datang di kalangan agama, karena locke terutama menentang pengajaran
buku injil.
“aliran dari dalam pendidikan, Ag Soejono, tahun 1973;22”
3.
Jelaskan pengertian belajar dan pembelajaran ?
·
Pengertian belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang
di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti
menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal.
http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar
·
Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi
sebagai hasil dari pengalaman. Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang
manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri.
Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung
dapat diamati:
4.
Jelaskan dan berikan contoh bentuk – bentuk belajar
?
1. Belajar teoritis
Jenis belajar
ini bertujuan untuk mendapatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu
kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk
memecahkan problem seperti pada bidang studi ilmiah.
Bertujuan untuk
menempatkan semua data dan fakta [pengetahuan] dalam suatu kerengka organisasi
mental – dapat dipahami untuk memecahkan problem [terjadi dlm bidang studi
ilmiah].
2. Belajar teknis
Belajar ini
mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam menangani dan memegang
benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi keseluruhan.
Belajar ini juga disebut belajar motorik.
3. Belajar sosial
Belajar ini
bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama
dan memberikan kelonggaran kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Belajar estetis
Belajar ini
bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan di berbagai
bidang kesenian.
”http://suwaedi.wordpress.com/2012/04/04/bentuk-bentuk-belajar/”
5.
Sebutkan ciri – ciri belajar dan pembelajaran ?
·
Ciri-ciri belajar
1. belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada individu. Perubahan
tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi meliputi aspek sikap dan nilai
(afektif) serta keterampilan (psikomotor).
2. perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik. Misalnya, seorang anak akan mengetahui bahwa api itu panas setelah ia menyentuh api yang menyala pada lilin. Disamping melalui interaksi fisik, perubahan kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui interaksi psikis. Contohnya, seorang anak akan berhati-hati menyeberang jalan setelah ia melihat ada orang yang tertabrak kendaraan. Perubahan kemampuan tersebut terbentuk karena adanya interaksi individu dengan lingkungan. Mengedipkan mata pada saat memandang cahaya yang menyilaukan atau keluar air liur pada saat mencium harumnya masakan bukan merupakan hasil belajar. Disamping itu, perubahan perilaku karena faktor kematangan tidak termasuk belajar. Seorang anak tidak dapat belajar berbicara sampai cukup umurnya. Tetapi perkembangan kemampuan berbicaranya sangat tergantung pada rangsangan dari lingkungan sekitar. Begitu juga dengan kemampuan berjalan.
3. perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan perilaku akibat obat-obatan, minuman keras, dan yang lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar. Seorang atlet yang dapat melakukan lompat galah melebihi rekor orang lain karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai hasil belajar. Perubahan tersebut tidak bersifat menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.
2. perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik. Misalnya, seorang anak akan mengetahui bahwa api itu panas setelah ia menyentuh api yang menyala pada lilin. Disamping melalui interaksi fisik, perubahan kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui interaksi psikis. Contohnya, seorang anak akan berhati-hati menyeberang jalan setelah ia melihat ada orang yang tertabrak kendaraan. Perubahan kemampuan tersebut terbentuk karena adanya interaksi individu dengan lingkungan. Mengedipkan mata pada saat memandang cahaya yang menyilaukan atau keluar air liur pada saat mencium harumnya masakan bukan merupakan hasil belajar. Disamping itu, perubahan perilaku karena faktor kematangan tidak termasuk belajar. Seorang anak tidak dapat belajar berbicara sampai cukup umurnya. Tetapi perkembangan kemampuan berbicaranya sangat tergantung pada rangsangan dari lingkungan sekitar. Begitu juga dengan kemampuan berjalan.
3. perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan perilaku akibat obat-obatan, minuman keras, dan yang lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar. Seorang atlet yang dapat melakukan lompat galah melebihi rekor orang lain karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai hasil belajar. Perubahan tersebut tidak bersifat menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.
“http://dp-media.blogspot.com/2012/03/ciri-ciri-belajar.html#ixzz2BF4wJI64”
·
Ciri-ciri pembelajaran
1.Kegiatan
belajar suatu kompetensi dikaitkan dengan kompetensi lain pada suatu mata
pelajaran atau mata pelajaran lain.
2.Kegiatan
belajar menarik minat peserta didik.
3.Kegiatan
belajar terasa menggairahkan peserta didik.
4.Semua peserta
didik terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.
5.Mendorong
peserta didik berpikir secara aktif dan kreatif.
6.Saling
menghargai pendapat dan hasil kerja (karya) teman.
7.Mendorong
rasa ingin tahu peserta didik untuk bertanya.
8.Mendorong
peserta didik melakukan eksplorasi (penjelajahan).
9.Mendorong
peserta didik mengekspresi gagasan dan perasaan secara lisan, tertulis, dalam
bentuk gambar, produk 3 dimensi, gerak, tarian, dan / atau permainan.
10.Mendorong
peserta didik agar tidak takut berbuat kesalahan.
11.Menciptakan
suasana senang dalam melakukan kegiatan belajar.
12.Mendorong
peserta didik melakukan variasi kegiatan individual (mandiri), pasangan,
kelompok, dan/atau seluruh kelas.
13.Mendorong
peserta didik bekerja sama guna mengembangkan keterampilan sosial.
14.Kegiatan
belajar banyak melibatkan berbagai indera.
15.Menggunakan
alat, bahan, atau sarana bila dituntut oleh kegiatan belajar.
16.Melibatkan
kegiatan melakukan, seperti melakukan observasi, percobaan, penyelidikan,
permainan peran, permainan (game).
17.Mendorong
peserta didik melalui penghargaan, pujian, pemberian semangat.
18.Hasil kerja
(karya) peserta didik dipajangkan.
19.Menerapkan
teknik bertanya guna mendorong peserta didik berpikir dan melakukan kegiatan.
20.Mendorong
peserta didik mencari informasi, data, dan mencari jawaban atas pertanyaan.
21.Mendorong
peserta didik menemukan sendiri.
22.Peserta
didik pada umumnya berani bertanya secara kritis.
“http://jaririndu.blogspot.com/2011/11/ciri-ciri-pembelajaran-aktif-di-kelas.html”
6.
Jelaskan jenis – jenis tujuan belajar-pembelajaran ?
i.
Untuk mendapatkan pengetahuan
Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir
diperlukan bahanpengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih
besarperkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan
gurusebagai pengajar lebih menonjol.b.
ii.
Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatuketrampilan. Ketrampilan di sini diartikan ketrampilan jasmani
dan rohani.Ketrampilan jasmani menitikberatkan pada ketrampilan gerak dari
anggotatubuh seseorang yang sedang belajar sedangkan ketrampilan
rohanimenyangkut persoalan penghayatan, ketrampilan berpikir dan
kreativitasuntuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.c.
iii.
Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik,
tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai,transfer of value. Oleh karena itu, guru tudak sekedar
“pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akanmemindahkan
nilai-nilai itu kepada anak didiknya.
“http://www.scribd.com/doc/36537893/19/Tujuan-Belajar”
7.
Jelaskan prinsip pembelajaran tuntas dan
pembelajaran remedial?
·
Prinsip pembelajaran tuntas
1.Pengajaran
didasarkan atas tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditentukanterlebih
dahulu. Ini berarti bahwa tujuan-tujuan dari strategi belajar mengajar adalah
agar hampir semua siswa dapat mencapai tingkat penguasaan tujuan pendidikan.
Jadi baik cara mengajar maupun alat evaluasi yang digunakan untuk keberhasilan
siswa harus berhubungan erat dengan tujuan-tujuan pendidikan yang akan dicapai.
2.Memperhatikan
perbedaan individu Yang dimaksud dengan perbedaan ini adalah perbedaan siswa
dalam hal menerima rangsangan dari luar dan dari dalam dirinya serta serta laju
belajarnya. Dalam hal ini pengembangan proses belajar mengajar hendaknya dapat
disesuaikan dengan sensisivitas indra siswa. Jadi cara belajar mengajar yang
hanya menggunakan satu macam metode saja dan satu macam media tidak dapat
memberikan hasil yang diharapkan. Sebaliknya, cara mengajar yang
menggunakan multi metode dan multi media akan meghasilkan proses belajar
yang bermutu dan relevan.
3.Evaluasi
dilakukan secara kontinyu dan didasarkan atas kriteria. Evaluasi dilakukan
secara kontinyu ini diperlukan agar guru dapat menerima umpan balik yang cepat,
sering dan sistematis. Jadi evalusi dilakukan pada awal dan akhir proses
belajar mengajar berlangsung. Evaluasi berdasarkan kriteria mengenal 2 bentuk
yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi yang diberikan pada
akhir-akhir unit-unit pelajaran dimasukkan ke dalam kategori tes sumatif. Tes
sumatif ini dimaksudkan untuk mengetahui pengusaan total terhadap suatu mata
pelajaran yang diberikan. sedangkan tes formatif adalah tes yang dilakukan
selama siswa mempelajari mempelajari bahan pelajaran untuk mengusai tujuan
instruksional yang telah ditentukan.